CATATANMERAH — DESA PEMALI BANGKA —
Berawal dari laporan warga masyarakat setempat adanya proyek pembangunan Kontruksi Jalan Pertanian/Jalan Usaha Tani -Gapoktan Siap Makmur Dusun dan Desa setempat yang memakai anggaran APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan menelan anggaran lumayan besar mencapai Rp.732.918.500 yang
bertujuan untuk kepentingan kelompok Tani diduga terkesan dikerjakan asal – asalan. Sabtu, 27/01/2024.
Hal ini disampaikan oleh ZL warga masyarakat setempat Dusun Damkramat Desa Pemali, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka yang tak mau disebutkan namanya.
Kepada (red-media) dia mengatakan selain pembangunan yang terkesan dikerjakan asal -asalan, masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani yang disebut dalam papan plang pekerjaan tidak jelas. Pasalnya, kebun kebun kelapa sawit yang berada disepanjang jalan yang dibangun mengatas namakan Kelompok Tani Gapoktan SIAP MAKMUR Dusun Damkramat dan Desa Pemali kebanyakan bukan dimiliki oleh warga masyarakat Dusun dan Desa setempat.
” Mereka ini gawenya asal jadi bai pak, cube bapak lihat gorong-gorong tu, masa pakai batako dan kayu cerucok. Setahu ku kalau gorong gorong pinggirnya pakai batu gunung biar kuat. Bapak lihat lah sendiri, la ada beberapa bagian yang lonsor, padahal baru la selesai dibangun.
Yang kedua. Masalah yang punya kebun – kebun didalam itu, ku ni masyarakat sini pak, jadi tau pemilik kebun kebun didalam dan yang di pinggir jalan yang baru dibuat itu punya siapa bai.
Salah satunya kalau bapak masuk kedalam dak jauh dari sini ikak lihat ada kebun dengan pondok besar itu, itu punya anggota dewan Provinsi yang bukan masyarakat disini.
Ku ni memang masyarakat awam pak, tapi setidaknya pembangunan yang mengatas namakan masyarakat setempat untuk kepentingan masyarakat setempat juga kan pak? Setidaknya jelas kebun kebun dan kelompok Tani tu masyarakat setempat” Ujar dan tanyanya.
Tidak sampai disitu, ZL juga menyampaikan
” Ku tau siapa siapa pemilik kebun – kebun disitu, mana yang punya orang sini, mana yang bukan.
Nah pertanyaannya bener apa dak kebun – kebun tu punya anggota Gapoktan petani masyarakat disini?, ujar dan tanya ZL.
Berdasarkan informasi ini team mediapun menyambangi lokasi yang dimaksud. Ternyata benar, dibeberapa titik pembangunan jalan terlihat disisi gorong – gorong sudah mengalami tanah jalan yang lonsor.
Tidak hanya itu, terpantau pula ujung gorong – gorong hanya memakai susunan batako dan kayu cerucuk yang sudah mulai melapuk dan tumbang sebagai penahan tanah badan jalan yang mana pekerjaan ini patut diduga tidak sesuai Spesifikasi.
Terpantau pula di papan plang pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan oleh CV. Multi Sarana dengan masa pelaksanaan 120 hari kalender Bernomor kontrak 04/SPK/Kontrak/Kontruksi/JUT-PEMALI/DKPP yang tercatat mulai 07 Juni 2023 itu tidak tercantum volume jarak pajang jalan yang dikerjakan.
Menindaklanjuti dugaan warga masyarakat setempat terkait kebenaran dan keberadaan kelompok Tani Gapoktan SIAP MAKMUR yang ada di papan plang pekerjaan, Kepala Desa Pemali Aziz yang belum genap tiga tahun menjabat sebagai Kepala Desa saat ditemui (red-media) di kediamannya mengatakan ada beberapa kelompok Tani Gapoktan di Desanya walau kurang mengetahui nama – nama kelompok Tani yang terbentuk dalam proyek pembangunan jalan usaha tani (JUT) tersebut.
” Jalan tersebut setahu saya memang jalan kebun masyarakat, ada beberapa kelompok Tani Gapoktan yang terbentuk dimasyarakat, tetapi kurang mengetahui nama-namanya karena kelompok Tani tersebut bukan desa yang bentuk, itu masyarakat yang bentuk. Dan untuk lebih lanjut nya saya akan hubungi dan tanyakan kepada Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terkait hal ini”, ujar Aziz.
Dinas Pertanian Provinsi Kep. Bangka Belitung melalui Edi
Selaku kepala Dinas Pertanian saat dikonfirmasi perihal tersebut Belum memberikan tanggapani resmi dan mengarahkan (red-media) untuk menghubungi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) guna mendapatkan kejelasan terkait perihal tersebut.
” Tks info e bang. Kalo lbh jelasnya scr teknis bisa lgsg ke Pptk”, paparnya.
Di kesempatan yang sama, juga lewat jejaring whatsapp Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) saat dihubungi juga belum memberikan tanggapan terkait dan mengatakan selasa yang akan datang akan memberikan konfirmasi hal terkait
” Insyaallah Selasa ada yg mo ketemu di KTR…
Terkait pekerjaan tersebut”, ucapnya.
Di kesempatan berbeda, kontaktor CV. Multi Sarana selaku pelaksana dari kegiatan pembangunan hingga kini juga belum memberikan tanggapan terkait dugaan pembangunan yang terkesan dikerjakan asal-asalan tersebut (28/01/2024)
(Red)