Tambang Laut Batu Beriga Akan Segera Buka, Masyarakat Sepakat Tetap Tolak! 

  • Bagikan

Catatan-merah.com — Batu Beriga, Bangka Tengah —

Tersiar kabar penambangan Timah di Laut Batu Beriga akan segera di operasikan, masyarakat setempat tetap tegas menolak segala bentuk aktifitas pertambangan dilaut itu. Selasa 19/03/2024

Hal ini setelah munculnya edaran Surat Tembusan dri PT Timah kepada Polda Babel untuk melakukan Pengamanan Pengoperasian PIP pada 20 Maret 2024 mendatang dan tertuang pada surat dari PT Timah No: 0728/Tbk/UM-0030/24-S14.5.

PT Timah sebelumnya dikabarkan juga telah mengadakan pertemuan dengan beberapa warga di Hotel Windari Koba untuk membahas Rencana Pengoperasian Ponton Isap Produksi (PIP) di Laut Desa Beriga.

Ini semakin memunculkan gesekan serta panasnya situasi, setelah salah satu tokoh Pemuda Desa Batu Beriga, Jorgi terang-terangan menolak dan mengaku tidak pernah mrngadakan diskusi apapun dengan PT Timah.

” Dalam dokumen PT Timah terdapat poin bahwa mereka dan masyarakat Desa Beriga sudah berdiskusi, tapi kami dari pihak yang selama ini mengawal, menolak di bahkan pemerintah Desa Batu Beriga sampai saat ini tidak tahu akan adanya pertemua di Hotel Widari tanggal 6 Maret 2024 kemaren,” ungkapnya.

Dirinya menduga dokumen yang digunakan oleh PT Timah agar bisa menambang didaeranya itu merupakan rekayasa agar seolah masyarakat telah menyetujui adanya penambangan ini.

“ (Di dalam dokumen) yang tandatangan sudah meninggal, ada juga orang luar Desa Beriga yang tanda tangan. Kan gak masuk akal.
Saya bisa membuktikan semua omongan saya dan sudah kami buktikan waktu kami di kementerian,” ungkap Jorgi.

Ia mengatakan konflik dibawah sedang panas akibat adanya rencana tambang tersebut dikarenakan banyak masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Bahkan dalam hal ini masyarakat merasa tidak melakukan diskusi ataupun sosialisasi.

“ Kami memang menolak tegas adanya PIP di daerah kami. Kenapa mereka seakan tergesa-gesa padahal konflik dibawah sedang panas,” tegasnya.

“ Siapa yang mereka anggap tokoh masyarakat, sedangkan kades, BPD dan tokoh nelayan saja tidak pernah merasa dilibatkan dalam rapat mereka. Ini namanya mal administrasi,” lanjut Jorgi.

Foto audience perwakilan masyarakat Desa Batu Beriga dengan DPRD di ruangan Pansus Kantor DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel)

Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Ketua DPRD Bangka Tengah untuk meminta surat pencegahan aksi penambangan.

“ Kami minta surat pencegahan aksi penambangan ke dewan, katanya akan segera dibuat sesuai hasil sidang. Katanya akan dibawa ke sidang pimpinan dan fraksi. Kades juga akan membuat surat penangguhan penambangan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Kami juga tegaskan jika kami tidak pernah tanda tangan dan ikut rapat tersebut sebagai masyarakat desa Beriga. Kami juga akan ajak masyarakat untuk berkumpul dipantai tanggal 20 serta besok kami akan pergi ke dewan provinsi untuk kejelasan ini,” tutupnya.

Begitu juga Noki, salah satu tokoh Pemuda lainnya merasa Berang setelah adanya kabar pncatutan dan pengakuan tokoh seolah dari Tohoh Desa Beriga yang mengijinkan adanya penambangan ini.

” Jujur kami kecewa, setelah adanya oknum-oknum yang mengaku dan mengatasnamanakan Masyarakat Desa Beriga seolah menyetujui aktifitas Penambangan di Laut Desa Kami ini.
Kami sepakat menolak dan akan menentang penambangan yang hanya akan menyengsarakan kami dan para nelayan kami dimasa mendatang.

Ini rumah kami, ini wilayah kami. Kami menentang Penambanan di Laut Kami. Tutupnya. (19/3/2024)

Abie.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!