PANGKALPINANG – Berharap untung malah buntung didapatkan. Hal ini menimpa Andra pengusaha makanan laut warga masyarakat asal Desa Kurau, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah menjadi korban keberingasan penggelapan dan penipuan. Selasa, 24 Maret 2025.

Ikhwal ini terjadi pada Minggu dini hari (2/3/2025) Kisaran Pukul 03.00 Wib. Berawal dari kedatangan korban Andra ke tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ketapang Kota Pangkalpinang, seperti biasa hendak menjual dagangannya berupa bebagai jenis ikan segar hasil laut.
Menurut korban, dilokasi dirinya didatangi oleh YD yang diduga anak dari tokoh masyarakat asal Desa Permis Bangka Selatan juga pengusaha hingga owner kedai makanan khas Bangka Belitung Lempah Kuning yang berada di Kampung Keramat, Kota Pangkalpinang.
Dalam melaksanakan aksinya, YD mengiming-imingi Korban Andra dengan modus memiliki pasaran harga lebih tinggi. Berhasil mengelabui Korbannya, YD membawa tiga box berisikan Ikan segar dengan janji akan di bayar pada esok harinya.
Namun janji manis YD palsu, terakhir terduga pelaku membalas pertayaan Korban Andra dengan kembali memberikan harapan hambar melalui pesan whatsapp pada (11/3). Hingga saat ini YD, terduga pelaku penipuan dan penggelapan tidak pernah lagi merespon pertanyaan korban baik melalui pesan maupun telepon whatsapp.
“La sude ku omong om. Barulah sampaio. Om datang kerumah Kate ayah ntah sore ntah malam besok die dk kemane lahlah. Klak ayah ngantor cemne bagus e om”,tulis YD pada pesan. Pukul 20.51 Wib.

Kenyataan pahit ini di sampaikan korban Andra kepada catatan-merah.com saat dibincangi.
.
“Di TPI Ketapang kejadiannya. Waktu itu Y*d** datang menawarkan tiga box peti berisikan ikan. Katanya dia punya pembeli dengan harga lebih tinggi. Ya, karena saya kenal dengan keluarga dan orangtuanya H*S** dan dijanjikan besok akan dilunasi makanya saya kasih”,ujar Andra.
Lebih lanjut Andra menyampaikan, apabila terduga pelaku YD tidak mempunyai etikad baik dalam waktu dekat, dirinya akan membawa perkara tersebut ke pihak berwajib untuk melanjutkan proses hukum.
“Pernah ku datang ke rumah Haji HS kampung Keramat, tapi di suruh keluar oleh Y*d** dengan alasan ayahnya tengah sakit. Ahirnya ku disuruh datang lagi nanti. Namun hingga kini telepon dak pernah lagi di angkat. Apabila Y*d** tidak ada etikad baik dalam waktu dekat, mungkin saya akan laporkan biar diproses dan diselesain secara hukum”,tutur Andra.
Atas kejadian ini, korban mengalami kehilangan tiga box berisikan berbagai jenis ikan laut dengan total kerugian Rp,16.763.400,. Rupiah sesuai kesepakatan nota jual beli.
Sementara, menindaklanjuti dugaan perbuatan tak patut ditiru tesebut. H. HS yang disebut-sebut korban diduga selaku orangtua YD masih dalam upaya untuk dimintai tanggapan.
Di kesempatan yang sama, YD terduga pelaku penipuan dan penggelapan saat di konfirmasi melalui pesan Whatsapp hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban. (Abie)