PANGKALPINANG – Skandal dugaan pencurian eskavator (PC) yang melibatkan oknum pengurus Ormas PBB semakin kompleks. Dalam sebuah rekaman, nama Haji Soleh bos Rongsok di Lintas Timur diduga sebagai orang pemberi informasi awal kepada NAR Ketua Ormas PBB tentang eskavator ‘tak bertuan’ yang belakangan menjadi perbincangan hangat. Rabu, 11 Juni 2025.
“Yang pertama menawarkan ke saya (NAR, red) bahwa ada PC tak bertuan adalah Haji Soleh bos Rongsok di Lintas Timur,” ungkap suara dalam sebuah rekaman.

Sumber berita menambahkan bahwa Haji Soleh kemudian memperkenalkan Faisal mantan seorang Kepala Dusun, sebagai orang yang tahu lokasi keberadaan eskavator (PC) di sebuah hutan.
“Saya tertarik membantu mencarikan pembeli karena kata Faisal, eskavator itu tidak bertuan,” ucap sumber dalam rekaman.
Sumber dalam rekaman juga mengatakan dirinya bersedia mencarikan pembeli karena hasil penjualan akan digunakan untuk membangun sebuah masjid.
“Jadi peran saya sebagai penghubung aja, Pak. Membantu mencarikan pembeli, bukan maling,” ungkap sumber dikutip dari rekaman.
Diberitakan sebelumnya beberapa media lokal adanya Kasus dugaan pencurian dengan pemberatan di kebun sawit yang melibatkan oknum Ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terjadi di Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah memasuki babak baru.
Namun belakangan tersiar kabar bahwa objek yang dicuri bukanlah Tandan Buah Segar (TBS) namun sejumlah eskavator yang diduga dimiliki Kwang Yung alias BYG, seorang terpidana dalam kasus skandal mega korupsi Tata Kelola Niaga Timah yang merugikan negara ditaksir 300 T.
Berdasarkan pendalaman awak media, tersingkap bahwa kuat dugaan sejumlah eskavator tersebut adalah milik Kwang Yung alias BYG yang dipercayakan kepada TM alias ATM untuk diasingkan ke dalam hutan semak belukar agar luput dari pantauan oprasi sitaan kejagung.
Terbaru awak media mendapatkan info A1 dari sumber terpercaya bahwa TM alias ATM dalam melaksanakan perintah BYG menyembunyikan sejumlah eskavator tersebut. Perihal ini ketahui oleh beberpa warga pihak Desa C2, Kecatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah termasuk Paisal oknum mantan Kadus Desa setempat.
Oleh oknum mantan Kadus sejumlah eskavator (PC) tersebut di sebut eskavator tak bertuan. Berdasarkan hal itu timbullah niat oknum mantan kadus untuk menjual sejumlah eskavator kepada pedagang rongsokan dengan modus, hasil dari penjualan rongsokan eskavator untuk merehabilitasi sebuah moshollah Dusun.
Dalam sebuah rekaman video saat oknum mantan Kadus diduga menunjukkan keberadaan sejumlah eskavator milik terpidana Kwang Yung alias BYG yang disembunyikan oleh TM alias ATM disebuah hutan belantara. Dengan terkuaknya hal ini, kini Faisal mantan Kadus dikabarkan ikut menghilang.
Untuk memastikan dugaan ini, awak media sudah berupaya mengonfirmasi sosok TM alias ATM terkait benar tidaknya informasi yang beredar. Namun melalui pesan nomor whatsapp TM alias ATM centang satu.
Disisi lain Informasi yang masuk ke redaksi, Polda Babel terus melakukan pendalaman terhadap dugaan hilangnya 3 unit eskavator (PC) sebagaimana termaktub dalam surat DPO.
Kasus ini telah menjadi atensi dari berbagai elemen masyarakat. Dalam berbagai pemberitaan tersebut Polda Babel meminta peran serta masyarakat dan menegaskan bahwa setiap orang yang mengetahui informasi penting terkait hal ini diharapkan segera menghubungi kepolisian terdekat, demi kelancaran proses hukum.
Hingga berita ini kembali di turunkan, awak media masih berupaya menghubungi H. Soleh guna meminta konfirmasi terkait nama dirinya yang disebut sebagai pemberi informasi. (Abie)