Adelia Surati Kapolda Babel: Tegaskan Tolak Damai, Desak Proses Hukum Dugaan Penipuan Wakil Gubernur

  • Bagikan

CATATAN-MERAH.COM, PANGKALPINANG –- Kasus dugaan penipuan yang menyeret nama Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hellyana, terus bergulir dan menjadi perhatian publik. Pelapor, Nuraida Adelia Saragih, mantan manajer sebuah hotel ternama di Pangkalpinang, kembali mendatangi Mapolda Babel pada Rabu (17/9/2025). Kali ini, ia membawa dokumen berupa surat pernyataan dan permohonan perlindungan hukum yang ditujukan langsung kepada Kapolda Babel.

Dengan didampingi kuasa hukumnya, Aldy Salim, SH, Adelia menegaskan sikapnya untuk tidak menempuh jalan damai maupun restorative justice. Ia meminta aparat penegak hukum menuntaskan kasus ini secara transparan dan adil.

“Saya warga biasa, saya banyak dirugikan. Saya sudah menempuh jalur hukum agar mendapat keadilan. Saya minta keadilan ditegakkan, walau langit runtuh. Tidak ada perdamaian, tidak ada pencabutan laporan,” tegas Adelia usai menyerahkan surat tersebut.

Adelia tampak menenteng amplop cokelat berukuran A5 saat memasuki Gedung Ditreskrimum Polda Babel. Hanya lima menit berada di dalam ruangan, ia keluar bersama kuasa hukumnya dan menyampaikan kepada wartawan bahwa surat itu berisi permintaan perlindungan hukum serta desakan agar laporan dugaan penipuan diproses sesuai aturan.

Kuasa hukum Aldy Salim menegaskan, pihaknya ingin memastikan laporan kliennya tidak berhenti di tengah jalan. “Klien kami warga biasa, sementara terlapor adalah pejabat, Wakil Gubernur Babel. Jangan sampai hukum tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. Kami minta kasus ini ditangani transparan, adil, dan tidak pandang bulu,” ujarnya.

Adelia melaporkan Hellyana ke Polda Babel pada 17 Juli 2025. Ia mengaku diminta menyediakan layanan kamar dan fasilitas hotel sepanjang 2023 hingga 2024, namun pembayaran tak pernah direalisasikan. Total kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp22 juta.

Selain kerugian materiil, Adelia juga kehilangan pekerjaannya sebagai manajer hotel. “Ini bukan sekadar soal uang. Saya kehilangan pekerjaan, mata pencaharian, dan martabat. Kepercayaan saya justru dibalas dengan tindakan yang merugikan,” katanya.

Yang mengejutkan, Adelia mengaku sebelumnya sempat menjadi bagian dari tim sukses Hellyana saat pencalonan wakil gubernur. Ia menilai relasi personal yang pernah ada justru dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi tanpa pertanggungjawaban.

Menurut Aldy, laporan ini telah naik ke tahap penyidikan. Pihaknya juga menanyakan perkembangan terbaru melalui surat yang ditembuskan ke Dirreskrimum. “Makanya kami bersurat ke Kapolda Babel dan ditembuskan ke Dirreskrimum. Kami akan terus memantau progres kasus ini. Transparansi adalah harga mati,” tegasnya.

Ketika disinggung soal klaim kuasa hukum Hellyana, Walim, yang menyatakan telah menyerahkan bukti kepada penyidik dan bahkan mengklaim ada kelebihan pembayaran (“surplus”), Aldy menanggapinya dingin.

“Itu hak mereka, silakan saja. Tapi yang terpenting kasus ini diproses secara adil dan transparan. Kalau salah, katakan salah. Kalau benar, katakan benar. Jangan ada intervensi,” katanya.

Kasus dugaan penipuan oleh pejabat tinggi Babel ini kini menjadi sorotan nasional. Publik menanti langkah tegas kepolisian dalam menuntaskan perkara yang menyeret nama Wakil Gubernur.

“Kami percaya Kapolda Babel mampu membuktikan hukum berlaku untuk semua. Jika tidak, kami siap bersuara ke publik bahkan turun aksi. Ini soal keadilan, bukan kompromi,” tegas Aldy.

Hingga berita ini dipublikasikan, Polda Babel belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyidikan. Sementara Hellyana selaku terlapor juga belum merespons konfirmasi dari redaksi. (Abie)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!