Pangkalpinang — CatatanMerah — Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 23.331.11 Pangkalbalam, Diduga lakukan Kecurangan Cor dan layani pengerit. Minggu, 15 Oktober.
Perihal ini berdasarkan adanya informasi warga masyarakat DN (38) yang mengatakan bahwa SPBU Pangkalbalam sering cor dan layani pengerit berkapisitas jumlah besar menggunakan jerigen tengah
” SPBU Pangkalbalam sering bang (Red media) layani pengerit menggunakan jerigen jumlah besar tengah malam”, Ujar DN.
Tidak sampai disitu, kepada Cacatan Merah, DN juga mengatakan bahwa kadang modusnya dengan menggunakan jerigen dan ada juga yang menggunakan tanki modifikasi.
” Mereka isi pakai banyak jerigen bg, kadang dimasukkan ke dalam mobil, ada juga yang pakai tangki modif. ini seringkali bang, hampir tiap malam”, Papar DN.
Berbekal informasi yang berhasil dihimpuni, awak media mencoba untuk melakukan investigasi lebih lanjut ke SPBU Pangkalbalam.
Bak menunggu durian runtuh, 1 jam menunggu, senada yang disampaikan oleh DN, tepat pukul 00:15 WIB, nampak satu unit Minibus Nopol 1399 RD menganangkut pertalite menggunakan beberapa jerigen ukuran besar.
Tak hanya disitu, pengecoran dilanjutkan dengan dua unit Minibus Lainnya Type Suzuki APV dan Toyota Kijang dengan posisi berdampingan mengisi BBM, dengan modus mematikan lampu penerangan atas nosel dan memasang plang yang diduga untuk mengelabui dan menyamarkan seolah Pertalate Habis.
Demi keberimbangan Berita, awak media pun melakukan konfirmasi kepada Kuasa SPBU Pangkalbalam, Andes.
Andes saat dikonfirmasi lewat pesan whatsapp, dirinya pun tak menyangkal bahwa SPBU tempatnya bekerja memang melayani pengecoran dalam jumlah besar ke pengerit tengah malam.
” Iya, ini juga cari untuk bantu biaya isi bbm dari kawan-kawan media dan yang lain2″, Ujarnya singkat.
Seperti permainan ular tangga, Tak diketahui secara pasti yang dimaksud Aandes, kawan-kawan media dan lain – lain.
Sekedar informasi SPBU 23.331.11 Pangkalbalam merupakan salah satu SPBU di Kota Pangkalpinang yang melayani pengisian bahan bakar selama 24 jam, namun dengan adanya praktik seperti ini, menorehkan catatanmerah bagi
Aparat Penegak Hukum Kota Pangkalpinang umumnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena diduga mengankangi Regulasi dalam penyaluran BBM yang berlaku di Indonesia.
(Red)
