CATATAN-MERAH.COM, PANGKALPINANG — Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025 kian berwarna dibanding kontestasi tahun sebelumnya. Tak hanya diikuti politisi senior, aktivis, birokrat, dan akademisi, sejumlah pengusaha pun ikut meramaikan gelanggang politik demi memperebutkan kursi orang nomor satu di Kota Pangkalpinang.
Salah satu nama yang cukup menarik perhatian publik ialah Basit Cinda Sucipto, seorang pengusaha kelahiran Kebumen, Jawa Tengah. Kehadirannya menjadi sorotan karena dianggap sebagai “orang rantau” yang berambisi memimpin kota dengan mayoritas masyarakat Melayu dan Tionghoa yang kental memegang adat serta tradisi.
Bagi sebagian warga, langkah Basit ibarat kapal asing yang merapat di pelabuhan yang selama ini dijaga erat oleh identitas lokal. Di Pangkalpinang, seorang pemimpin tidak hanya dituntut cerdas, tetapi juga harus memiliki akar sejarah dan keterikatan emosional dengan warganya.
Meski Basit telah lama berbisnis di Bangka Belitung, jejak sosialnya dinilai belum begitu lekat dengan denyut kehidupan masyarakat setempat. Ia tidak menempuh pendidikan dasar di sekolah kampung Melayu, tidak tumbuh besar di lingkungan masyarakat lokal, dan tidak pernah menjadi bagian dari komunitas adat yang rutin menjaga tradisi.
Kekhawatiran pun muncul. Sebagian masyarakat takut jika Pangkalpinang dipimpin figur dari luar daerah, maka kebijakan strategis lebih berpihak pada kepentingan jaringan bisnis atau kelompok luar, bukan pada penguatan identitas lokal. Ada yang beranggapan, masyarakat hanya akan menjadi penonton di tanah sendiri.
Di kota dengan semboyan Sepintu Sedulang, pemimpin bukan sekadar jabatan administratif, melainkan simbol identitas. Dan di mata sebagian warga, Basit masih dianggap sebagai orang luar yang mencoba masuk, dengan risiko menggeser posisi identitas lokal di tanahnya sendiri.
Biodata Singkat Basit Cinda
Nama: Basit Cinda Sucipto
Tempat, Tanggal Lahir: Kebumen, 25 Juli 1980
Pendidikan Formal:
Sarjana Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (1999–2004)
SMU Negeri 1 Pringsewu, Lampung (1996–1999)
SMP Negeri 4 Merauke, Papua (1993–1996)
SD Inpres Kurik VI, Merauke (1986–1993)
Pendidikan Non-Formal:
LEMHANNAS RI (2016 & 2022)
Enterpreneur University (2010–2011)
Young Enterpreneur Development (YEN-D), Bangkok, Thailand (2019)
Grounded Business Program (2021).(Sp)












