Pasca Lakatambang Ada Alat Berar Dikawasan HL, APH Bangka Selatan Belum Memberikan Tindakan

  • Bagikan

BANGKA SELATAN – Seorang pria bernama Bilet (50) ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun di kolong tambang inkonvensional (TI) miliknya di Parit 2, Kepoh di kawasan Hutan Lindung (HL) Bangka Selatan, pada Selasa (4/2/2025).

Jenazahnya berhasil ditemukan sdan dievakuasi setelah proses pencarian selama 1×24 jam sekitar pukul 11.20 WIB dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Bangka Selatan, Ardiyansah, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, jenazah Bilet ditemukan tertimbun di bawah perairan setelah upaya pencarian yang melibatkan tim gabungan.

“Tim Damkar juga menurunkan armada berupa unit mobil Damkar dan mobil Hilux, dengan total 15 personel yang dikerahkan,” ujarnya.

Insiden longsor terjadi di tambang Camui berkapasitas besar di Parit 12, Desa Kepoh, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, pada Senin (3/2/2025).

Dalam memperlancar, tambang yang berada di kawasan Hutan Lindung (HL) mengunakan beberapa alat berat eskavator (PC) yang diduga milik AH pengusaha alat berat asal Toboali Bangka Selatan.

Kendati musibah ini masih dalam tahap penyelidikan, hingga berita ini kembali diturunkan, belum diketahui status Penindakan oleh APH wilayah Kabupaten Bangka Selatan terhadap pemilik Alat berat yang diduga menjadi salah satu penyebab tragedi memakan korban jiwa.

Menindaklanjuti insiden tersebut, AH yang diduga pemilik alat berat eskavator (PC) melalui pesan whatsapp, saat dihubungi hingga kini belum memberikan taggapan.

Terhitung sejak tragedi tersebut, pada Senin, 2/2/2025 hingga memasuki hari ke 4 Kamis, (6/2/2025) Namun hingga saat ini Aparatur Penegak Hukum wilayah setempat, belum memberikan pernyataan resmi perihal peristiwa tersebut.

Sementara, Mapolres Bangka Selatan melalui Kapolres AKBP Tri Hanto Nugroho SIK melalui pesan whatsapp belum memberikan tanggapan terhadap pemiik alat berat eskavator (PC) yang ditenggarai turut serta menjadi penyebab Lakatambang di kawasan Hutan Lindung hingga memakan korban jiwa. (Abie)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!