BANGKA BARAT, BANGKA BELITUNG —
MUNTOK — Pengungkapan Perkara Penculikan, Penyekapan Dan Penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI terhadap Asnadi, warga nelayan Muntok Asin, Kabupaten Bangka Barat kembali dipertanyakan Masyarakat. Minggu,(21/04/2024)
Hal ini setelah terhimpun redaksi, disinyalir bahwa bahwa saat kejadian penculikan korban sempat dibawa menggunakan Truck berwarna merah ke lokasi Gudang/Rumah menkiong tempat eksekusi penyekapan, penganiayaan dan penyiksaan korban.
Ketua forum Masyarakat Nelayan Pesisir, Firdaus pun dengan lantang mengatakan bahwa hal ini diduga sudah direncanakan, hingga kendaraan pun sudah dipersiapkan.
“Saat itu berdasarkan laporan dari korban Asnadi di Polres Bangka Barat, dirinya sempat dibawa menggunakan Truck ke lokasi penyekapan dan Penganiayaan. Semakin jelas bahwa perkara ini memang sudah terencana, tersusun dan sistematis Kemanakah Truck Itu”,tanya Firdaus.
Masih dikatakan olehnya, bahwa sejatinya truck itu diduga adalah alat yang digunakan dalam suatu rangkaian kejahatan.
“Disini Truck itu merupakan alat atau sarana yang digunakan dalam kejahatan ini, seharusnya Truck inipun harus diamankan dan disita karena alat ini ada dalam pusaran perkara ini”,Lanjutnya.
Dan diakhir penyampaiannya firdaus mempertanyakan ketegasan dan meminta Polres Bangka barat untuk mengungkap perkara ini sampai ke akar serta termasuk mengamankan truk ini.
“Kami dati forum Masyarakat Nelayan Pesisir meminta Polres Bangka barat agar mengungkap ini dan mengamankan serta sita truck itu.
Apalagi jika merunut kronologis kejadian, ini sangat erat kaitannya dalam mengungkapkan perkara ini.
Bisa jadi truck ini sering digunakan untuk sarana-sarana kejahatan seperti ini”,Pungkas firdaus.
Seperti diketahui, perkara penculikan, penyekapan dan penganiyaan terhadap Asnadi yang terjadi pada jumat (29/03) lalu disinyalir kuat terjadi rumah/gudang menkiong.
Saat itu Korban asnadi dibawa ke lokasi rumah/gudang menkiong menggunakan truck oleh sejumlah orang yamg diduga pelaku, setelah itu dirinya disekap dengan tangan terikat, mata tertutup lakban dan mulut tersumpal serta mengalami penyiksaan bertubi-tubi dari para pelaku yang diduga lebih dari satu orang.
Beruntung korban berhasil selamat meski mengalami penyiksaan sedemikian rupa yang hampir merenggut nyawanya.
Pasca kejadian, korban melakukan Visum dan melaporkan perkara ini dan Hingga kini perkara ini masih ditangani Pihak kepolisian Polres Bangka Barat.
(RED)