Catatan-Merah.Com, Jelutung Bangka Tengah – Desa Jelutung 1 adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Kabupaten Bangka Belitung (Babel).
Diantara beberapa jalan pemekaran yang ada di Desa Jelutung, salah satunya sedang berlangsung pekerjaan pembangunan proyek yang dikerjakan asal-asalan yang diduga tidak sesuai spesifikasi dengan nama kegiatan pembangunan
Drainase Sekunder dengan waktu pelaksanaan 20 Juni 2024 s/d 17 September 2024 yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) tahun 2024 yang dikerjakan oleh CV. AL PASYAH MANDIRI selaku penyedia jasa (Kontraktor) melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPR) Bidang SPK-SDA. Senin, (1/7/2024)
Pasalnya, dalam pengerjaan proyek yang hampir rampung itu tidak ditemukan mesin alat pengaduk semen (Molen) yang semestinya wajib digunakan oleh penyedia jasa (Kontraktor) dalam pembangunan suatu kontruksi, namun dalam teknisnya penyedia Jasa sepertinya sengaja tidak menjalankan spesifikasi pekerjaan tersebut.
Hal ini menyebabkan campuran adukan semen tidak merata dengan maksimal, hingga kontruksi drainase yang baru dibangun tidak akan bertahan lama dan berpotensi roboh.
Fungsi alat pengaduk semen dalam konstruksi sendiri adalah untuk mencampurkan berbagai komponen beton atau material berbahan dasar semen secara efisien dan konsisten agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Terbukti saat disambangi, diokasi proyek ditemukan adukan semen dan material lainnya yang terlihat tidak merata sedang digunakan para pekerja tampa wadah (Tempat).
Satu diantara pekerja Dul (40) mengatakan, dari awal bekerja tidak pernah melihat dan mengunakan alat tersebut.
“Dari pertama kerja tidak pernah ada bang mesin molen”, ujarnya.
Diapun melanjutkan, Pekerjaan itu pernah kedatangan seorang perempuan selaku Pengawas dari Dinas PUPR Kabupaten Bangka Tengah, namun tidak pernh mempersoalkan mesin alat pengaduk semen (Molen)
“Kalau tidak salah ada ibu-ibu dari Dinas mengawasi pekerjaan ini bang, tapi dak pernah menanyakan soal mesin molen”,Ucap pekerja asal madura itu.
Terkesan sengaja melakukan pembiaran, hingga lalai juga lemahnya dalam melakukan pengawasan, Kepala Bidang (Kabid) SPK/SDA Irwandi saat dihubungi higga kini belum memberikan tanggapan.
(Catatan-Merah.com/Abie Projo)