Siti Maysaroh: Beberapa Berita Yang Menyebutkan Papan Proyek Tidak Ada Itu Tidak Benar

  • Bagikan

BANGKA TENGAH – Masifnya pemberitaan miring tentang proyek box culvert di Desa Kayu Besi, Kecamatan Namang, Bangka Tengah, beberapa hari yang lalu, memancing reaksi dari masyarakat desa setempat.

Satu diantaranya datang dari Tju Ning Ning alias Siti Maysaroh (49). Saat ditemui dirumahnya yang berseberangan dengan lokasi proyek menyampaikan, rasa syukurnya atas terlaksananya proyek tersebut.

Ketika. Foto Sitti Maesaroh saat ditemui awak media diwarung sekaligus kediamannya dekat  lokasi proyek.

Menurut dirinya, adanya pembangunan tersebut rumahnya tak lagi kebanjiran akibat dampak luapan air dari seberang jalan saat hujan lebat.

“Alhamdulillah pak, semenjak proyek ini selesai, rumah kami dak kena banjir kiriman lagi. Kalo dulu saat hujan lebat rumah kami banjir gara-gara luapan air dari gorong-gorong seberang yang buntu,” ujar Siti Maysaroh di sela-sela pekerjaannya sebagai penjaga warung.

Lebih lanjut Siti Maysaroh yang seorang mu’allaf mengungkapkan, keheranannya atas masifnya pemberitaan miring terkait proyek tersebut yang sengaja dilakukan beberapa oknum awak media online tertentu.

“Saya heran, kenapa wartawan-wartawan mempermasalahkan proyek ini. Padahal proyek ini kami yang mengajukan ke Ketua DPRD Bangka Tengah supaya cepat dikerjakan. Soalnya sekarang masuk musim penghujan,” tambah siti.

“Beberapa hari lalu ada beberapa orang yang datang kesini menanyakan tentang proyek ini. Saya kira mereka dari Dinas juga. Mereka menanyakan plang proyek serta siapa kontraktornya dan saya katakan dari awal hingga pekerjaan selesai plang proyek ada. Klo tidak salah besar anggaran 34 juta, dikerjakan kurang lebih 5 hari. Kalau sekarang memang sudah dibersihkan karena pekerjaan sudah selesai. Puing-puing juga sudah bersih,” lanjutnya.

Siti Maysaroh juga berharap kepada beberapa awak media untuk tidak memberitakan yang salah, karena plang proyek itu ada dari awal hingga pekerjaan selesai.

Dengan terlaksananya pekerjaan tersebut mereka sangat bersyukur, lepas dari kekhawatiran bayang-bayang banjir.

Pantauan dilapangan proyek tersebut juga sudah dapat dimanfaatkan. Terlihat beberapa kendaraan melintasi box culvert itu, termasuk truk-truk membawa pasir, dan truk-truk bermuatan berat lainya.

Diketahui proyek yang dikerjakan oleh tim pelaksana Dinas PUPR melalui pekerjaan swakelola tipe 1. Swakelola tipe 1 merupakan pekerjaan yang di rencanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh instansi terkait karena mendesak untuk ditangani.

Terpisah melalui pesan whatsapp, Eddy Kurnia, selaku tim pelaksana proyek sekaligus petugas yang menjadi korban fitnah menyampakan. Proyek box culvert Desa Kayu Besi tersebut merupakan permintaan masyarakat setempat yang diajukan ke Ketua DPRD. Kemudian diusulkan untuk segera diatasi dengan menggunakan dana swakelola tipe 1. Urgensinya karena rumah warga selalu kebanjiran jika saat hujan lebat karena gorong-gorong lama buntu.

Kini proyek kecil tersebut telah selesai dikerjakan dan memberi manfaat besar bagi warga sekitar maupun masyarakat umumnya. Namun sayangnya terdapat riak-riak pemberitaan yang menyertai.

“Sudah selayaknya media selain menjadi penyebar informasi juga kontrol sosial masyarakat. Namun informasi yang disebarkan haruslah sesuai fakta dan kebenaran serta dapat menerapkan KEJ Jurnalistiknya,

Kami mendukung dan sangat menghormati profesi kawan-kawan jurnalistik sebagai kontrol sosial. Namun janganlah profesi itu di kotori dan di rubah menjadi hantu yang menakut-nakutimenakut-nakuti”, tutupnya.

(SM)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!