Catatan-merah.com — Muntok, Bangka Barat —
Usai lebaran Idul Fitri 1445 H, penanganan perkara penculikan, penyekapan dan Penganiayaan terhadap Asnadi seorang nelayan warga Muntok Asin, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat yang diduga dilakukan oknum TNI kembali di pertanyakan masyarakat. Kamis 11/04/2024
Pasalnya perihal ini setelah hampir dua minggu pasca kejadian, Polres Bangka Barat masih belum berhasil mengungkap dan mengamankan terduga pelaku maupun tersangkanya.
FM yang merupakan warga masyarakat nelayan asal kampung Tanjung pun khawatir dengan keselamantan para nelayan masyarakat kecil khususnya apalagi jika berkaca dari kejadian perkara pada rekannya Asnadi yang belum terungkap sama sekali.
“Kami para nelayan masyarakat kecil jujur takut dan trauma dengan ini. kami khawatir, bisa saja kejadian seperti itu menimpa kami maupun rekan lainnya.
Apalagi gak ada yang bisa menjamin keselamatan kami, terutama jika berkaca dari penanganan perkara di Polres Bangka Barat yang seperti ini. Kami turut merasa terancam”, ujar FM.
Ketika disinggung apa harapannya pada penanganan perkara ini
“Kami berharap polres Bangka Barat bisa mengungkap perkara Pelanggaran HAM ini sampai ke akar-akarnya.
Ini bukan kejahatan biasa, ini kejahatan luar biasa yang sudah terstruktur dan terencana.
Ini diduga Sudah direncanakan dari awal, dari siapa yang nyulik, kapan penculikannya, dibawa kemana, disekap dimana, siapa yang nyiksa dan bagaimana cara menyelesaikan serta siapa yang maju untuk menyelesaikannya jika jadi perkara. Luar biasa matang sekali perencanaanya.
Harapannya Polres Bangka jangan tebang pilih, ungkap perkara ini dan jangan masuk angin. Masyarakat butuh pengayomanmu”, Pungkas FM.
Flashback Perkara
Seperti diketahui Perkara Penculikan, Penyekapan dan Penganiayaan Asnadi, seorang nelayan dari Bangka Barat terjadi pada jumat (29/03) lalu.
Saat itu asnadi di jemput dan culik oleh Orang Tak Dikenal (OTD), dan dibawa ke Gudang/Rumah milik menkiong, seorang pengusaha asal Bangka Barat.
Di Gudang/rumah menkiong, Asnadi disekap dengan tangan terikat, mulut tersumpal dan mata dilakban serta mengalami penganiayaan sedemikian rupa dari pemukulan, sudutan rokok dan penganiaan berat lainnya.
Beruntung Asnadi berhasil selamat dan lolos dari kematian meski alami penyiksaan sedemikian rupa oleh beberapa orang pelaku hingga mencapai 20 orang yang makin menggambarkan bahwa perkara ini diduga telah direncanakan, terstruktur dan sudah di setting sedemikian rupa.
Kabar Terakhir, perkara Penculikan, penyekapan dan Penganiayaan ini sedang dicoba untuk dihentikan dengan melibatkan salah satu organisai Kepemudaan di Bangka Barat.
(Red)